REFORMASI
Di sebuah daerah bagian selatan Cinta
terjadi Chao. Konflik itu dipicu oleh perampasan tanah yang dilakukan suku Ming
yang memang mayoritas penduduknya adalah pejabat istana korup terhadap suku
Caho yang mayoritas penduduknya adalah petani. Pertempuran itu berlangsung
sengit sehingga tidak sedikit korban dari kedua belah suku yang mati. Insiden
berdarah ini merupakan bentuk perlawanan dari kaum petani karena selama ini
mereka selalu ditindas, dieksploitasi oleh kaum pejabat dan pajak yang
dibebankan terlalu tinggi. Setelah berlangsung beberapa waktu suku tersebut
akhirnya bisa diredakan oleh aparat keamanan yang dikirim oleh kerajaan. Selain
itu juga datang bantuan dari perguruan Tao Tse yang mengirimkan beberapa
pendetanya untuk misi perdamaian. Selain mengakibatkan puluhan orang meninggal
dan luka-luka, banyak anak yang menjadi yatim piatu. Beberapa anak akhirnya
dipungut oleh para pendekar dari perguruan Tao Tse. Perguruan Tao Tse merupakan
perguruan yang berdiri di daerah Cina bagian tengah di daerah pedalaman, dan
perguruan ini hampir tidak dikenal atau keberadaannya tidak begitu diketahui
oleh kebanyakan orang.
Pada jaman dahulu di beberapa daerah
di Cina memang sering terjadi konflik antar suku. Anak-anak yang ditinggal mati
orang tua mereka inilah yang dijadikan sebagai kader-kader pendekar sekaligus
diajarkan tentang perdamaian dan keadilan dalam sebuah pemerintahan. Guru besar
mereka bernama "Golan". Ia merupakan keturunan dari Dinasti Han yang
dulunya pernah berjaya di Cina dan terkenal dengan pemerintahannya yang
monarkis - demokratis, sebelum sampai akhirnya dinasti ini runtuh karena
perebutan kekuasaan antar saudara.
Wong Siou Lung, salah seorang anak
yang kedua orang tuanya mati karena insiden tersebut. Beberapa saudaranya juga
entah kemana tidak diketahui keberadaannya. Di perguruan Tao Tse ia dikenal
sebagai salah seorang murid berperestasi, baik dalam hal pengetahuan maupun
dalam bela diri. Pada awalnya ia pernah berkomitmen suatu saat akan membalaskan
dendam kedua orang tuanya dan sukunya yang mendapat perlakuan tidak adil dari
pemerintah. Tapi setelah mendapat nasehat dari gurunya tentang arti perdamaian,
keadilan dan kebenaran. akhirnya ia menjadi sadar dan bertekad kelak akan
menjadi pemimpin yang bisa mensejahterakan rakyatnya. Salah satu pesan dari
gurunya yang selalu ia pegang yaitu "Janganlah menanamkan kebencian dalam
dirimu untuk melawan suatu kerusakan, karena itu sama halnya membangun
kerusakan di atas kerusakan yang kau hapus. Sebagai pemegang kekuasaan kamu
harus bisa menjaga rasa aman orang - orang yang kau pimpin dan jadilah orang
yangs selalu ada dan dikenang dalam hati mereka". Wong Siou Lung mendapat
kepercayaan dari gurunya untuk menjadi pengganti memimpin perguruan sebelum
akhirnya gurunya meninggal. Ia berjanji akan selalu memegang teguh apa yang
pernah diajarkan gurunya dan tentang cita-citanya menghapus ketidakadilan
kerajaan.
Kerajaan di daerah selatan Cina itu
dipimpin oleh seorang raja yang lalim tapi juga sangat sakti. Ia pernah mencuri
kitab bela diri dari kuil Budha Tai Ho dan ia mampu mempelajari ilmu awet muda
dengan cara mengambil jiwa manusia. Para bawahan dan prajuritnya sebenarnya
juga tidak begitu suka dengan sifat sang raja, namun karena tidakmampu melawan
mereka lebih memilih tunduk dengan keterpaksaan. Wong Siou Lung dan
teman-temannya di perguruan mulai menyusun rencana untuk menggulingkan
kekuasaan raja yang mencari informasi dan jalan masuk dari orang dalam
kerajaan, Siou Lung memperoleh kemudahan untuk menyusup masuk. Pada mulanya
Siou Lung sempat mendapat perlawanan sengit dari para penjaga kerajaan, tapi
dengan usaha kerasnya ia mencoba meyakinkan kepada mereka bahwa ia bertujuan
utuk mengentaskan penderitaan rakyat dan mengakhiri kekuasaan raja lalim.
Akhirnya raja yang bernama Sao Baw Fang itu beranjak dari kursi singgahnya
untuk turun tangan melawan Siou Lung. Bao Feng dan Siou Lung pun bertarung
heboh dan dahsyat, namun tampaknya Bao Feng lebih unggul karena telah menyerap
beberapa jiwa manusia sehingga Siou Lung harus terkoyong-koyong melawannya.
Siou Lung akhirnya ingat akan satu hal yaitu orang yang pernah mempelajari bela
diri Budha Tai Ho hanya bisa dikalahkan dengan cara mencekokkan air kencing
keledai ke mulutnya. Ia pun meminta salah satu temannya untuk mencarikan air
kencing keledai itu dari kandang keledai kerajaan. Setelah mendapatkan air
kencing itu, dibantu dengan teman-teman mencekokkan ke mulut raja Bao Feng,
setelah tercekokkan air kencing tersebut, seketika ilmu yang dimiliki raja
langsung musnah. Dan ia menjadi tidak berdaya layaknya manusia biasa. Para
pasukan kerajaan akhirnya memutuskan Siou Lung untuk menjadi raja baru dari
kerajaan tersebut. Sedangkan raja Bao Feng akhirnya dijatuhi hukuman pancung
karena tindakannya mencuri kitab bela diri rahasia kuil Budha Tai Ho.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar