STUDI AL-QUR’AN pengertian al-qur’an Nama-nama al-qur’an, arti dan implikasi al-qur’an

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Al-Qur’an  adalah sumber utama ajaran Islam dan pedoman hidup bagi setiap muslim. Al-Qur’an bukan sekedar memuat petunjuk tentang hubungan manusia dengan Tuhan, tapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya serta manusia dengan alam sekitarnya. Untuk memahami ajaran Islam secara sempurna (kaffah), diperlukan pemahaman terhadap kandungan Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari secara sungguh-sungguh dan konsisten.
Dapat diketahui, Al-Quran suatu bahasa yang kaya kosakata dan makna. Al-Qur’an berbahasa Arab, tidak berarti semua orang Arab atau orang yang mahir dalam bahasa Arab, dapat memahami Al-Qur’an secara rinci. Bahkan, para sahabat mengalami kesulitan untuk memahami kandungan Al-Qur’an, kalau hanya mendengarkan dari Rasulullah SAW. Untuk memahami Al-Qur’an tidak cukup dengan kemampuan dan menguasai bahasa Arab saja, tetapi lebih dari itu harus menguasai ilmu penunjang (ilmu alat). Hasbi Ash-Shiddieqi menyatakan untuk dapat memahami Al-Qur’an dengan sempurna, bahkan untuk menerjemahkannya sekalipun, diperlukan sejumlah ilmu pengetahuan, yang disebut ‘ulum Al-Qur’an.[1]
Mata pelajaran “Study Al-Qur’an” merupakan ilmu yang penting karena setiap mukmin pasti membutuhkan dan sebaik-baik bacaan bagi orang mukmin adalah Al-Quran, baik di kala senang maupun dikala susah dikala gembira ataupun dikala sedih, bahkan membaca al-quran menjadi obat dan penawar orang yang gelisah jiwanya. Oleh karena akan kami bahas namun tidak mungkin penulis menyampaikan secara rinci pada makalah yang sifatnya terbatas ini. Oleh karena itu, penulis hanya mengambil beberapa topik yang hanya membahas Pengertian Al-Qur’an, nama-nama Al-Qur’an besertaan arti dan implikasi Al-Qur’an.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Al-Qur'ann
Al-Qur’an ialah kalam Allah Swt yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad Saw. Ayat-ayatnya diturunkan secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun, atau tepatnya 22 tahun, 2 bulan, 22 hari, yakni sejak beliau diangkat menjadi rasul pada usia 40 tahun hingga masa wafat beliau pada usia 63 tahun. Selama itu Al-Qur’an turun memberikan petunjuk, mengomentari peristiwa, dan menjawab berbagai kasus pada waktu itu.[2] Umat Islam meyakini bahwa Al-Qur’an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah.
Menurut Ali Ash-Shabuni Al-Qur’an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas.
                  Sedangkan ditinjau turunnya Al-Qur'an, Sebagian Ulama menentukan definisi berdasarkan lokasi tempat turunnya ayat atau surat. Sebagian Ulama menentukan definisi berdasarkan orang- orang atau golongan yang yang menjadi sasaran (khitab) ayat atau surat. Sebagian Ulama lain menentukan definisi berdasarkan masa turunnya suatu surat atau ayat, sehingga mereka mendefinisikan: Makiyah ialah suatu surat atau ayat yang diturukan sebelum Nabi SAW melakukan hijrah ke Madinah meskipun turunya di luar daerah Mekah, dan Madaniyah ialah suatu surat atau ayat yang turunnya setelah Nabi melakukan hijrah meskipun turun di luar Madinah. Dari beberapa definisi di atas, definisi yang ketiga yang lebih populer dikalangan Ulama merupakan definisi yang paling tepat.[3]
 Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Al-Quran adalah kalamulloh (firman Allah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw secara mutawatir. pertamakali diturunkan surat Al Alaq dan terakir diturunkan surat Al Maidah kemudian dikumpulkan dalam mushaf-mushof yang diawali surat Al fatiha, diakiri surat An-nas dan membaca merupakan ibadah.

B.     Nama-nama Al-Qur’an dan Arti
Sesuai dengan keanekaragaman Al-Qur’an yang menyentuh segala macam sisi-sisi kehidupan manusia. Berikut adalah nama –nama lain Al Qur’an yang diturunkan Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW[4]:
1)      Al-Kitab (buku) Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (QS. Al-Baqarah [2]:2)
2)      Al-Furqan (pembeda benar salah) Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (QS. Al Furqaan [25]:1)
3)      Adz-Dzikr (pemberi peringatan) Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr (Al-Qur'an), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al Hijr [15]:9)
4)      Al-Mau'idhah (pelajaran/nasihat) Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus [10]:57)
5)      Asy-Syifa' (obat/penyembuh) Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus [10]:57)
6)      Al-Hukm (peraturan/hukum) Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al-Qur'an itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah. (QS. Ar Ra'd [13]:37)
7)      Al-Hikmah (kebijaksanaan) Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah). (QS. Al Israa' [17]:39)
8)      Al-Huda (petunjuk) Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al-Qur'an), kami beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan. (QS. Al Jin [72]:13)
9)      At-Tanzil (yang diturunkan) Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, (QS. Asy Syu’araa’ [26]:192)
10)  Ar-Rahmat (karunia) Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. An Naml [27]:77)
11)  Ar-Ruh (ruh) Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al-Qur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (QS. Asy Syuura [42]:52)
12)  Al-Bayan (penerang) (Al-Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali Imran [3]:138)
13)  Al-Kalam (ucapan/firman) Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui. (QS. At Taubah [9]:6)
14)  Al-Busyra (kabar gembira) Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. An Nahl [16]:102)
15)  An-Nur (cahaya) Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang. (Al-Qur'an). (QS. An Nisaa' [4]:174)
16)  Al-Basha'ir (pedoman) Al-Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. (QS. Al Jaatsiyah [45]:20)
17)  Al-Balagh (penyampaian/kabar) (Al-Qur'an) ini adalah kabar yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. (QS. Ibrahim [14]:52)
18)  Al-Qaul (perkataan/ucapan) Dan sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut perkataan ini (Al-Qur'an) kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran. (QS. Al Qashash [28]:51)

C.    Implikasi AL-Qur’an dalam Pendidikan
Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat Islam mengandung implikasi kependidikan yang mampu membimbing dan mengarahkan manusia menjadi seorang mukmin, muslim, muhsin, dan muttakin melalui proses tahap demi tahap.[5] Al-Qur’an banyak mengandung sistem nilai di mana proses pendidikan Islam berlangsung dan dikembangkan secara konsisten untuk mencapai suatu tujuan. Sejalan dengan pemikiran ilmiah dan filosofis dari pemikir-pemikir pedagogis muslim maka sistem nilai itu ke mudian dijadikan dasar bangunan (struktur) pendidikan Islam yang fleksibel menurut kebutuhan dan ke majuan masyarakat dari waktu ke waktu.
Keadaan  demikian  dapat  dilihat  di  negara-negara di mana  Islam dikembangkan melalui   berbagai   kelembagaan   pendidikan   formal   atau nonformal. Dinyatakan dalam suatu ungkapan al-Islam shalih li kuli zaman wa al-makan (Islam adalah agama yang sesuai untuk semua zaman dan tempat).[6]
Kemudian kalau melihat negara yag maju, tidak serta merta langsung maju dan erkembang melainkan ada prosesnya dari waktu kewaktu sebagaimana proses penciptaan manusia ada dua tahapan yang berbeda, yaitu :
Pertama, disebut dengan primordial. Ini adalah proses kejadian Adam As. Allah menciptakannya dari al-tin (tanah), al-turob (tanah debu), min shol (tanah liat), min hamain masmun (tanah lumpur hitam yang busuk) yang dibentuk Allah dengan seindah-indahnya, kemudian Allah meniupkan ruh dari-Nya ke dalam diri (manusia) tersebut.
Kedua,  adalah penciptaan manusia melalui proses  biologi  yang dapat difahami secara sains-empirik. Dalam proses ini manusia diciptakan oleh Allah dari inti sari pati tanah yang dijadikan air mani (nuthfah), yang tersimpan dalam tempat yang kokoh  (rahim).  Kemudian  nuthfah  itu dijadikan darah beku (‘alaqah) yang menggantung dalam rahim. Darah beku tersebut kemudian dijadikan-Nya segumpal daging (mudghoh) dan kemudian dibalut dengan tulang belulang kemudian kepadanya ditiupkan ruh.[7]

D.    Dalil penciptaan Manusia
Dalam Al Quran Allah berfirman dalam surat Al-Mukminun ayat 12-14 sebagai berikut : 
ôs)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 7's#»n=ß `ÏiB &ûüÏÛ ÇÊËÈ   §NèO çm»oYù=yèy_ ZpxÿôÜçR Îû 9#ts% &ûüÅ3¨B ÇÊÌÈ   ¢OèO $uZø)n=yz spxÿôÜZ9$# Zps)n=tæ $uZø)n=ysù sps)n=yèø9$# ZptóôÒãB $uZø)n=ysù sptóôÒßJø9$# $VJ»sàÏã $tRöq|¡s3sù zO»sàÏèø9$# $VJøtm: ¢OèO çm»tRù't±Sr& $¸)ù=yz tyz#uä 4 x8u$t7tFsù ª!$# ß`|¡ômr& tûüÉ)Î=»sƒø:$# ÇÊÍÈ  
Artinya: “Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”[8]
Dari ayat di atas, Al-Ghazali mengungkapkan tentang penciptaan manusia dalam teori pembentukan (taswiyah) sebagai proses yang timbul di dalam materi yang membuatnya cocok untuk menerima roh. Materi itu merupakan sari pati tanah nabi Adam as yang merupakan cikal bakal bagi keturunannya. Cikal bakal atau sel benih (nuthfah) ini yang semula adalah tanah liat setelah melewati beberapa proses akhirnya menjadi bentuk lain (khalq akhar)  yaitu manusia dalam bentuk yang sempurna. Tanah liat berubah menjadi makanan (melalui tanaman dan hewan), makanan menjadi darah, kemudian menjadi sperma jantan dan indung telur. Kedua unsur ini bersatu dalam satu wadah yaitu rahim setelah menjalani proses transformasi panjang yang akhirnya menjadi tubuh yang harmonis (jibillah) dan menjadi cocok untuk menerima roh. Sampai proses murni bersifat materi sebagai warisan dari leluhurnya. Kemudian setiap manusia menerima rohnya langsung dari Allah di saat embrio sudah siap dan cocok untuk menerimanya. Ketika terjadi  pertemuan antara roh dan badan terbentuklah suatu makhluk baru, yaitu manusia.

E.     Pedoman Hidup Manusia
Manusia mempunyai pedoman yaitu Al-Qur’an yang mengandung dan membawakan nilai-nilai yang membudayakan manusia, hampir dua pertiga ayat-ayat Al-Qur’an mengandung motivasi kependidikan bagi umat Manusia. Disamping Maha Pencipta dan Maha Kuasa atas segala-galanya Allah juga berperan sebagai Maha Pendidik terhadap hamba-hamba-Nya. Dia adalah Pendidik atas sekalian alam. Para malaikat, rasul, nabi-nabi, serta para wali-wali sampai kepada para ulama yang bertugas sebagai penyambung kalam Illahi dan sekaligus sebagai pembantu Allah dalam proses pendidik manusia agar menjadi hamba yang beriman, bertakwa dan taat kepada perintah-Nya.[9]
Mengapa Allah menciptakan Planet-planet dalam suatu sistem tata surya yang berjalan di atas khittah yang teratur dan konstan dalam pola keseimbangan dan keserasian. Mengapa Allah menciptakan wadah dunia sebagai suatu sistem institusi diman umat manusia dididik untuk mampui mengembangkan dirinya serta mampu berinteraksi dengan dunia sekitarnya bahkan bersahabat dengan dunia sekitar tersebut. Bila manusia berjalan dan mengikuti menurut sistem tersebut, maka segala ikhtiar manusia akan berakhir pada tujuan yang dicita-citakan. Hal ini sesuai dengan apa yang difirmankan oleh Allah SWT. Dalam Al-Qur’an yang berbunyi sebagai berikut:
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal” (Q.S. Ali Imron: 190).
Artinya: “Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak Mengetahui.” (Q.S. Ad-Dukhaan: 38-39)
F.     Analisis
Al-Qur’an merupakan sumber pedoman umat Islam, mengandung dan membawakan nilai-nilai yang membudayakan manusia, hampir dua pertiga ayat-ayat Al-Qur’an mengandung motivasi kependidikan bagi umat Manusia. Disamping Maha Pencipta dan Maha Kuasa atas segala-galanya Allah juga berperan sebagai Maha Pendidik terhadap hamba-hamba-Nya. Dia adalah Pendidik atas sekalian alam. Para malaikat, rasul, nabi-nabi, serta para wali-wali sampai kepada para ulama yang bertugas sebagai penyambung kalam Illahi dan sekaligus sebagai pembantu Allah dalam proses pendidik manusia agar menjadi hamba yang beriman, bertakwa dan taat kepada perintah-Nya.
Sebagaimana telah  dijelaskan pada uraian diatas bahwa Al-Qur’an itu diturunkan kepada Nabi terakhir Nabi Muhammad Saw baik melalui perantara malaikat jibril atau secara langsung kepada beliau, ini merupakan mukjizat yang agung diturunkan kepada nabi Muhammad Saw, selain itu Al-Qur’an sebagai pedoman seluruh umat manusia, yang isinya sangat ontentik dibanding kitab-kitab sebelumnya, dan tidak ada satu orangpun yang mampu menandingi daripada Al-Qur’an tersebut.
Al-Qur’an diturunkan berangsur angsur sesuai peristiwa pada saat itu berdasarkan dan diturunkan Al-Qur’an ini memakan waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari yang terdiri 6666 ayat 114 surat dan 30 jus. dikumpulkan dalam bentuk mushaf-mushaf yang diawali suat Al-Fatiha dan diakhiri surat An-nas.
Terkaid dengan asal suatu ayat atau surat, yang paling populer  di kalangan Ulama’, yaitu menentukan definisi berdasarkan masa turunnya suatu surat atau ayat, sehingga mereka mendefinisikan: Makiyah ialah suatu surat atau ayat yang diturukan sebelum Nabi SAW melakukan hijrah ke Madinah meskipun turunya di luar daerah Mekah, dan Madaniyah ialah suatu surat atau ayat yang turunnya setelah Nabi melakukan hijrah meskipun turun di luar Madinah.
Al-Quran ini juga mempunyai nama-nama yang banyak sehingga seseorang boleh menyebut Al-Quran dengan namanya yang lainya baik Al-Kitab, Al-Furqan, Adz-Dzikr, Al-Mau'idhah, Asy-Syifa', Al-Hukm Al-Hikmah, Al-Huda, At-Tanzil, Ar-Rahmat, r-Ruh, Al-Bayan, Al-Kalam, Al-Busyra, An-Nur, Al-Basha'ir, Al-Balagh, Al-Qaul dan seterusnya.Dari nama-nama Al-Qur’an tersebut mempunyai arti atau makna yang sangat indah sekali. dilihat dari nama-namanya tersebut begitu agungnya Al-Qur’an, mulianya Al-Qur’an dan bahkan tak seorangpun yang mampu merubah isi daripada Al-Quran Tersebut walaupun satu ayat. karena keontikan Al-Qur’an benar-benar dijaga oleh Alloh Swt.
Semakin pesatnya perkembangan zaman maka Al-Quran harus menjadi pegagang yang kuat untuk dijadikan sebuah pegangan hidup apalagi  dalam mengembangkan suatu pendidikan harus bertumpu pada Al-Qur’an. Sebab maju atau mundurnya suatu bangsa biasanya tergantung para generasinya, jika pemuda pemudinya berilmu negara maju, jika pemuda pemudinya beriman negara aman, jika pemuda pemudinya jujur negara makmur, jika pemuda pemudinya semangat negara hebat, jika pemuda pemudinya beraklakul karimah negara barokah, dan jika pemuda pemudinya bebas dari narkoba insya Alloh negara tetap jaya.
Ketahuilah Al-quran mempunyai banyak nama, ini menunjukkan mulianya sang pemilik nama, atau kesempurnaannya dalam perkara tertentu. Tidakkah engkau mengetahui bahwa singa memiliki beberapa nama yang menunjukkan luar biasanya kekuatannya, hari kiamat memeiliki banyak nama menunjukkan luar biasanya kesusahan dan kesulitan pada hari itu. Maka begitu juga dengan banyaknya nama Allah yang menunjukkan kesempurnaan, kemulian, dan keagungannya. Banyakya nama Rasulullah menunjukkan mulianya kedudukannya dan tingginya derajatnya. Begitu pula banyaknya nama Al Quran yang menunjukkan keagungan dan keutamaanya. Nama Al-Quran salah satunya An-Nur artinya cahaya ini perumpamaan cahaya lampu dirumah, manakala rumah itu ada cahayanya, penghuni rumah itu merasa nyaman, sebaliknya apabila rumah tidak ada cahaya pasti tidak memberikan kenyamanan bagi penghuninya.
Nama lain Al-quran adalah Al-Furqon (Pembeda) antara haq dan batil dalam kitabnya dan penjelasan Nabinya. Barang siapa yang lebih banyak mengikuti Al-Qur'an Dan As-Sunnah maka dialah yang lebih banyak memperoleh Al-Furqon. Sebaliknya barang siapa yang semakin jauh menyimpang dari Al-Qur'an dan As-Sunnah maka semakin jauh pula ia dari Al-Furqon.
Dari semua nama-nama Al quran tersebut yang menjadi pokok atau hal utama adalah kandungan inti sarinya, diantaranya sebagaimana berikut ini :
1.      Aqidah
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir.
2.      Akhlaq
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah. Allah SWT mengutus Nabi Muhammd SAW tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperbaiki akhlaq. Setiap manusia harus mengikuti apa yang diperintahkanNya dan menjauhi laranganNya.
3.      Hukum-Hukum
Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman hukum pada sesama manusia yang terbukti bersalah. Hukum dalam islam berdasarkan Alqur’an ada beberapa jenis atau macam seperti jinayat, mu’amalat, munakahat, faraidh dan jihad.
4.      Sejarah-Sejarah atau Kisah-Kisah
Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa lalu atau dengan istilah lain ikibar.



BAB III
PENUTUP

G.    Kesimpulan
a.       Al-Qur'an ditinjau dari segi etimologi adalah "bacaan", dalam tata bahasa Arab disebut masdar atau pokok kata yang berarti bacaan, namun kata tersebut diartikan lebih dekat pada sesuatu yang dikerjakan (isim maf'ul) sehingga artinya menjadi yang dibaca. Sedangkan ditinjau dari segi terminologi, terdapat pandangan dari beberapa ulama, Menurut quraish shihab Al-Qur’an biasa didefinisikan sebagai “firman-firman Allah yang di sampaikan oleh malikat jibril As. kepada Nabi Muhammad Saw. Dan diterima oleh umat secara mutawatir.
b.      Nama nama Al-Quran;  Al-Kitab, Al-Furqan, Adz-Dzikr, Al-Mau'idhah, Asy-Syifa', Al-Hukm Al-Hikmah, Al-Huda, At-Tanzil, Ar-Rahmat, r-Ruh, Al-Bayan, Al-Kalam, Al-Busyra, An-Nur, Al-Basha'ir, Al-Balagh, Al-Qaul.
c.       Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat Islam mengandung implikasi kependidikan yang mampu membimbing dan mengarahkan manusia kearah yang lebih bernilai menjadi seorang muslim yang sejati setelah melalui proses tahap demi tahap. Al-Qur’an banyak mengandung nilai di mana proses pendidikan Islam berlangsung dan dikembangkan secara konsisten untuk mencapai suatu tujuan. Sejalan dengan pemikiran ilmiah dan filosofis dari pemikir-pemikir pedagogis muslim maka sistem nilai itu ke mudian dijadikan dasar bangunan (struktur) pendidikan Islam yang fleksibel menurut kebutuhan dan ke majuan masyarakat dari waktu ke waktu.



DAFTAR RUJUKAN

Agama RI, Departemen. 2007. Al Quran Pdf Terjemah, Semarang: CV.Toha Putra,
Agil Husain Al Munawar, Said 2003. Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki. Jakarta: Ciputat Press.
AH.  Sanaky, Hujair. 2003.  Paradigma  pendidikan  Islam:  Membangun  Masyarakat  Madani Indonesia. Yogyakarta: Safiria Insania Press,
Arifin, M. 2003  Ilmu Pendidikan Islam; Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: Bumi Aksara.
Arifin, Muhammad. 2011. Ilmu Pendidikan Islam, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara,
Hermawan, Acep. 2011. Ulumul Quran, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nizar, Samsul. 2002. Filsafat Pendidikan Islam : Pendekatan Historis, Teoritis, dan Praktis. Jakarta : Ciputat Press.
Syarifuddin, Ahmad. 2004. Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur'an. Jakarta:  Gema Insani.
Zaini, Muhammad. 2005. ‘Ulumul quran: suatu pengantar. Banda Aceh: yayasan pena.





[1] Said Agil Husain Al Munawar, Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, (Jakarta: Ciputat Press, 2003), hal. 4
[2] Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur'an, (Jakarta:  Gema Insani 2004), hal. 30
[3] Muhammad Zaini, ‘Ulumul quran: suatu pengantar ( Banda Aceh: yayasan pena, 2005) hal. 47-48
[4] Acep Hermawan, Ulumul Quran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 14
[5] M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam; Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hal. 12
[6] Hujair AH.  Sanaky, Paradigma  pendidikan  Islam:  Membangun  Masyarakat  Madani Indonesia,(Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2003), hal. 2
[7] Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam : Pendekatan Historis, Teoritis, dan Praktis, (Jakarta : Ciputat Press, 2002), cet. I, hal. 15
[8] Departemen Agama RI, Al Quran Pdf Terjemah, (Semarang: CV.Toha Putra, 2007), hal. 519
[9] Muhammad Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal. 32-33.

Tidak ada komentar: